poto/pixabay |
Dalam beberapa masa, kita akan memasuki pemilihan kepala
daerah. Di tempat tinggal saya, Kota Kisaran, masih belum ada kepastian tentang
pelaksanaannya. Mengingat saat ini masih adanya wabah virus Corona.
Politik erat kaitannya dengan laki-laki. Sejauh saya
melihat, wanita masih sedikit yang berkecimpung dalam dunia tersebut. Banyak faktor
menjadi latar belakan pilihan, kenapa pria yang sangat tertarik dengan politik.
Saya jadi teringat, saat masih duduk di bangku Sekolah
Menengah Kejuruan, berlandaskan jurusan teknik. Hanya sedikit anak-anak
perempuan yang berminat untuk mendaftar. Menjadi mayoritas sudah pasti
laki-laki.
Termasuk orang tua saya, diawal-awal tidak mengizinkan anak
bungsunya memilih jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Namun, dengan segala
upaya, bujuk dan rayu, serta banyak pertimbangan, saat di hari terakhir
pendaftaran akhirnya direstui.
Jadilah saya masuk ke sekolah kejuruan tersebut. Dan, benar
saya menjumpai banyak anak laki-laki di setiap kelasnya. Terutama untuk jurusan
teknik otomotif, dan mesin perkakas. Mungkin karena memang itu termasuk
pekerjaan berat jika dilakukan perempuan.
Beruntungnya, di kelas saya jumlahnya seimbang. Murid
laki-laki delapan belas orang, dan perempuan juga sama. Rasanya tidak terlalu
canggung. Tapi seiring berjalannya waktu tidak ada masalah yang berarti.
Di saat kelas dua belas, saya kaget. Ternyata, ada satu
orang murid perempuan di jurusan teknik otomotif. Ia mendaftar bersamaan dengan
yang lain ketika tahun ajaran baru dimulai. Namun, disisi lain saya sangat
kagum. Dia hebat.
Berkenalan Dengan Politik
Kembali ke pembahasan di awal. Semenjak R.A Kartini mengungkapkan
tentang Emansipasi Wanita, maka adanya kebebasan berpendapat bagi perempuan. Salah
satunya ialah diperbolehkan bersekolah, yang pada zaman dulunya hanya untuk laki-laki.
Kini banyak wanita yang bisa bekerja dan berkarya, sesuai
bakat yang diminati dan disukai. Namun, alangkah baiknya itu semua dapat
dilakukan tetap pada jalur, dan tanpa mengurangi kaidah sebagai seorang wanita.
Menurut Wikipedia politik adalah proses pembentukan dan
pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan
keputusan khususnya dalam negara.
Terkait mengenai pilkada yang akan dilaksanakan dalam waktu
dekat, sepertinya kita semua haruslah mengerti tentang alur politik. Baik
wanita maupun pria, dalam hal pemilihan suara akan dihitung sama, tidak ada
perbedaan.
Dan mengingat sejarah, negara kita tercinta Indonesia, juga
pernah dipimpin oleh seorang Wanita. Sangat berkesan, di saat itu saya masih
duduk di bangku kelas empat sekolah dasar. Sesama teman kami sering mengatakan “Emansipasi
Wanita”, ketika sedang berdiskusi dan murid perempuan harus didahulukan untuk
mengungkapkan pendapat.
Padahal waktu itu kami tidak mengerti tentang politik, masih
sangat kecil. Tapi merasa bangga karena memiliki Presiden seorang wanita.
Seiring bertambahnya usia, kini saya menyadari pentingnya mengetahui tentang
politik.
Sebagai warga negara yang baik, akan mematuhi peraturan dan
keputusan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dan kini sudah ada dimasa
sebagai “wanita dewasa”, dapat berkarya sesuai hal yang diminati yaitu menulis.
Perjuangan dari R.A Kartini haruslah dipertahankan. Beliau
sudah bersusah payah untuk membela hak asasi wanita. Kita yang kini hidup di
zaman modern, semua fasilitas sudah ada. Apalagi yang tinggal di kota-kota
besar. Banyak pilihan sekolah terbaik, akses internet, informasi dan lain-lain.
Termasuk saya merasakan hal tersebut, bahkan bisa bersekolah
di mana lebih banyak peminat laki-laki dibandingkan perempuan. Jurusan yang
saya pilih dengan hati, sampai sekarang tidak pernah menyesal dengan hal
tersebut, dan sangat berterimakasih dengan orang tua saya yang telah mendukung
keputusan tersebut.
Posting Komentar
Posting Komentar