poto/pixabay |
Makanan atau minuman favorit siap menemani segala suasana.
Tapi sekarang dan sedang masih ada pandemi. Membuat kita berada dalam kondisi
yang kebanyakan, tidak menguntungkan. Termasuk saya sendiri, harus
pandai-pandai dalam mengelola keuangan.
Semenjak resign dari
pekerjaan terakhir saya sebagai Staff-Administrasi, saat ini salah satu
kegiatan yang dilakukan ialah berdagang, selain juga menulis blog. Sebagai
pedagang, saya menjual berbagai pakaian dan kerudung muslimah secara online.
Sebelum adanya pandemi, secara lumrah memang omzet penjualan
suka naik dan turun. Apalagi dalam kondisi seperti ini, minat beli jauh
berukurang. Untuk itu, perlu adanya cara untuk mengelola keuangan agar dapat
terus bertahan.
Memilih Keinginan dan Kebutuhan
Apakah keduanya berbeda? Tentu. Kebutuhan ialah hal-hal yang
tidak lepas dari kehidan sehari-hari. Misalnya makan, minum, bernafas. Sedangan
keinginan kemauan terhadap benda atau jasa secara berlebih, dan sifatnya tidak
mengikat.
Contohnya saja pakaian mewah dan mahal, jika tidak
mengenakannya tubuh kita tetap akan baik-baik saja. Cukup dengan yang
sederhana, baik dan sopan. Maka kebutuhan sudah dapat terpenuhi, tidak
berlebih-lebihan.
Di tengah kondisi pandemi seperti ini, kita harus bijak
dalam memilah dan memilih mana hal yang sangat mendesak untuk dipenuhi, dan hanya
untuk pelengkap.
Pengeluaran dan Pendapatan
Ini menjadi poin penting dalam mengelola keuangan. Harus cermat
dalam mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli. Cari barang dengan harga murah,
namun kualitasnya layak untuk dipakai. Seperti saya membeli mouse pointer hanya lima belas ribu, sebagai alat bantu untuk
disambungkan ke laptop.
Kualitasnya cukup bagus, bisa digunakan sampai saat ini. Terpenting
adalah kegunaannya, sesuaikan dengan kebutuhan. Kalau ada rezeki berlebih
mungkin nanti akan upgrade ke perangkat
komputer yang lain.
Nah, kalau perlu catat apa saja pengeluaran yang telah
dilakukan. Lalu bandingan dengan pendapatan yang dimiliki. Cara ini cukup
ampuh, jadi, bisa terlihat dengan jelas, keinginan-keinginan yang berlebih bisa
direm. Keuangan bisa aman.
Investasi
Untuk mengeluarkan uang secara berlebihan, saya mengganti
hobi. Tadinya sangat sering membeli cemilan. Sekarang diganti dengan berbelanja
buku bacaan. Selain bisa jadi bahan diet, juga menghemat keuangan.
Dan buku yang saya beli merupakan hasil diskon habis-habisan
dari toko buku. Jadi, tetap mendapatkan produk original, namun, hemat
berkali-kali lipat. Karena adanya pandemi, banyak penjualan yang memberikan
potongan harga.
Banyak toko buku yang banting
harga untuk menghabiskan stok mereka. Berdasarkan himbauan pemerintah untuk
selalu di rumah saja. Pusat-pusat perbelanjaan banyak yang tutup. Nah, ini
salah satu cara untuk saling membantu.
Dengan adanya diskon besar-besaran, saya dapat membeli buku
dengan harga yang sangat terjangkau. Bahkan ada yang di bawah lima puluh ribu. Nah,
bentuk investasi yang dilakukan adalah menambah wawasan yang didapat dari
membaca buku.
Walaupun masih suka ngemil,
tapi sekarang sudah jauh berkurang. Di sisi lain kita bisa saling bantu untuk
membeli dagangan orang lain, agar roda perekonomian tetap berputar. Baik itu
produk jualan teman, tetanggga, atau yang lain.
Lalu, investasi selanjutnya ialah bersedekah. Dengan jumlah
yang tidak ada batasnya. Berapapun, dapat kita berikan kepada yang sangat
membutuhkan. Bukan hanya di dunia, namun, juga akan merasakan manfaatnya di
akhirat kelak.
Dengan bersedekah, justru rezeki bisa berlipat ganda. Bahka senyum saja sudah termasuk bersedekah. Melakukannya dengan tulus dan ikhlas, akan membuat orang lain bisa turut berbahagia.
Posting Komentar
Posting Komentar