poto/pixabay |
Dengan sifat tersebut, ketika bertemu dengan orang yang baru
dikenal, rasanya sedikit canggung untuk mengobrol. Dan bingung akan membahas topik
pembicaraan seperti apa. Biar tidak bosan, biasanya saya sering berbincang
hal-hal yang umum dan ringan.
Semenjak masih di sekolah dasar hingga menengah kejuruan,
sering mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Dari siang hingga sore hari, membawa
bekal dan memakannya bersam-sama. Tujuannya memang ingin menambah teman.
Hobi Untuk Bersosialisasi
Dari cerita diawal dengan sifat saya yang pendiam, bukan
berarti harus menyendiri. Walaupun terkadang memang tempat keramaian suka
menghabiskan energi. Oleh sebab itu, memiliki hobi menjadi awal untuk
bersosialisasi.
Kesenian menjadi pilihan yang memang tidak bisa tergantikan.
Saya ingin memiliki banyak teman, maka hobi di bidang seni dimanfaatkan dengan
semaksimalnya. Mengikuti beberapa komunitas juga dapat mengembangkan bakat.
Beberapa yang pernah saya ikuti yaitu, seni bela diri
karate, marching band, kepramukaan
walau hanya sebentar. Pengalaman yang didapat sangat banyak, bertemu
orang-orang, mulai dari teman seangkatan, adik dan kakak kelas, bahkan lain
sekolah.
Mereka masing-masing memiliki cerita unik. Sifat dan sikap
menarik juga pastinya. Ada yang suka makan, sering mengantuk, jahil, menyanyi,
membuat lelucon lucu, dan lain sebagainya.
Hobi memang menjadi jalan bagi saya untuk bersosialisasi.
Dengan melakukan hal yang disukai, maka tidak akan ada rasa keterpaksaan untuk
melakukannya. Tidak ada rasa bosan, justru akan merasa kurang jika sehari saja bolos dari kegiatan tersebut.
Saat memasuki kuliah, saya tidak pernah mengikuti kegiatan
kemahasiswaan. Tetapi, tetap berteman dengan sekelas, dan yang lainnya. Programming bagi saya juga seperti seni,
yaitu menciptakan suatu program dari beberapa baris kode (syntax).
Menambah ilmu dengan bertanya ke teman-teman yang lain. Dan sebaliknya,
saya juga berusaha membantu sesuai kemampuan. Hingga lulus kuliah, semuanya
terasa begitu menyenangkan.
Alhamdulillah karena semuanya berteman dengan baik, saat
sidang meja hijau, kami saling memberikan dukungan. Membantu persiapan jika ada
yang kurang. Ketika ada yang sedih, menghibur dan membuat sedikit lelucon agar kembali
bersemangat.
Sangat Penting Membentuk Relasi
Pada hakikatnya manusia ialah makhluk sosial, yang berarti
hidup secara berdampingan dan saling membantu. Ibarat anggota tubuh, jika
tangan kanan sakit, maka pekerjaan dapat digantikan oleh sebelah kiri.
Semakin banyak silahturahmi, semakin banyak pula rezeki
Pepatah itu sering terdengar oleh kita, dan memang iya itu
sangat terbukti. Misalnya saja, berdagang suatu produk, makanan, minuman,
pakaian. Ketika memiliki banyak kenalan bisa ditawarkan ke orang-orang yang ada
disekeliling, juga bisa minta tolong untuk dipromosikan, hehe.
Relasi bisa menjadi hal yang menguntungkan. Memanfaatkannya dengan
cara dan tujuan yang benar, maka memberikan hasil yang baik pula. Bukan hanya
untuk berbisnis, banyak bidang memang memerlukan adanya relasi.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
Ada beberapa poin untuk membentuk relasi dan bersosialisasi
dengan baik. Tentu saja sangat mudah untuk dilakukan, yaitu
Ramah
Warga Indonesia sangat terkenal dengan kebiasaan
ramah-tamah. Hingga setiap para wisatawan yang datang berkunjung selalu merasa
betah. Sekedar menyapa bisa membuat hubungan menjadi akrab. Bahkan tersenyum
saja bisa berpahala lho.
Jangan Kepo
Paling penting untuk tidak melakukan yang satu ini. Karena
baik sudah lama mengenal, bahkan baru bertemu, tidak semestinya kita untuk
selalu mengetahui segala urusan mereka. Apalagi kepemtingan yang bersifat
pribadi.
Saling Membantu
Sudah semestinya dilakukan. Saya pernah bepergian dan
tiba-tiba sepeda motor yang dikendarai mogok, dan sama sekali tidak mau
menyala. Sangat bingung, karena berada di luar kota, tidak ada yang dikenal,
bahkan pada saat itu berada diposisi tempat yang sunyi.
Alhamdulillah, tidak lama berselang ada pengendara lain
sedang melintas. Saya dibantu, mendorongkan motor hingga ke bengkel terdekat.
Padahal tidak mengenal orang tersebut, ternyata masih banyak di bumi ini yang
ikhlas menolong tanpa pamrih.
Tetap menjaga jarak di tengah pandemi saat ini, tapi
silaturahmi harus dieratkan. Wabah ini justru mengajarkan banyak hal, salah
satunya saling membantu walaupun tidak mengenal dan berada di tempat yang
berjauhan.
Sama, mbak saya juga pendiam dan juga agak penyendiri. Kalau di tempat ramai tuh bikin capek dan suka berdiam diri di rumah. Kalau mau ngumpul-ngumpul cuman bareng beberapa sedikit teman aja atau biasanya ngumpul bareng sepupu saya
BalasHapusBersosialisasi memang sangat penting terlepas dari karakter kita apakah introvert atau extrovert. Sifat dasar manusia adalah sosialisasi, tidak mungkin menyendiri terus. Senang sudah berbagi.
BalasHapusbetul mba...saling bantu sama lain
HapusSosialisasi memang perlu. Untung dalam situasi pandemi ini, saya tetap bersosialisasi. Cara saya bersosialisasi adalah mengikuti pertemuan-pertemuan Zoom yang diadakan oleh tiap komunitas yang saya ikutin.
BalasHapussekarang udah canggih ya mba...walaupun jauh bisa tetep ketemuan, becandaan ... banyak fasilitas yang bisa dimanfaatin
HapusMenjalin dan menjaga hubungan dengan relasi tentu nya sangat perlu dilakukan. Terlebih kita adalah makhluk sosial yang nggak bisa bergantung dengan diri sendiri. Terimakasih sudah berbagi :)
BalasHapusSepakat kak
BalasHapussemenjak kenal ODOP dan berkenalan dengan teman-teman penulis, sepertinya rezeki tak henti-hentinya mengalir
rezeki ilmu, relasi, dan kenikmatan bersilaturahmi benar-benar terasakan
Setuju penting banget bersosialisasi
BalasHapusSelama pandemic, yang paling bikin tersiksa adalah harus berjauhan
Bisa chatting sih, tapi kan beda
Dengan tatap muka rasanya hati jadi hangat
Bener sekali, bersoalisasi adalah hal penting sih agar tidak merasa sendiri. Saya benar2 merasakan ketika kuliah jauh dari orang tua maka pentingnya untuk bersosialisasi
BalasHapusdulu saya suka ikutan organisasi juga mbak, sksd juga penting kadang, tapi iya dekat sebatas dekat aja, jangan sampe kepo yaa apalagi kalo ga diceritain duluan. sekarang malah nggak begitu mudah buat saya akrab sama orang kalo ketemu nih, kalo terlalu deket orang suka banyak keponya, huhu
BalasHapusSosialiasi juga lah yang mengubah karakter saya yang dulunya takut untuk "bersuara", menjadi lebih lepas berekspresi dan wawasan pun bertambah. Karenanya, banyak Keluarga jauh yang sempat kaget waktu tahu saya jadi Penyiar Radio, karena dulu saya adalah Anak kecil yang super pendiam, dan "takut" ketemu Orang :))
BalasHapusDulu aku adalah Gadus sangat pemalu tapi semua berubah saat SMA bergabung du organisasi, setelahnya malah jadi keranjingan berkomunitas, bikin komunitas sendiri sampai skeg jadi ibu juga masuh aktif d komunitas karena disitulah aku bisa membangun relasi antar daerah bahkan antar negara, hehe.
BalasHapusMembangun relasi/silaturahmi memang mendatangkan banyak rezeki, ngga melulu soal materi. Bukankah teman yang baik juga rezeki ;)
Sama mba aku juga senang di keramaian walaupun kadang ya ga ngapa ngapain diem aja memperhatikan sekitar
BalasHapussaya juga dulu orangnya cukup pecicilan, banyak ikut organisasi karena nggak bisa diam. Entah kenapa, semakin usia bertambah rasanya makin sedikit bersosialisasi karena waktu yang tersisa pun tidak banyak.
BalasHapusAlhamdulillah sekarang banyak juga komunitas yang bisa diikuti secara virtual. The perks of technology.
Di kala pandemi sosialisasi terbantu oleh teknologi ya mba, ga kebayang pandemi dijaman dlu bner2 minim sosialisasi ya
BalasHapusBenar juga ya, manfaat silaturahmi, bersosialisasi salah satunya bisa mendatangkan rezeki. Rezeki apapun bentuknya. Saat ini caranya beragam, meskipun belum atau tidak pernah bertemu bisa menyapa lewat media sosial
BalasHapusmenarik banget mba ulasannya tapi entah kenapa ya belakangan aku merasa kurang nyaman saat berbaur dengan kebanyakan orang, yang asik membahas sesuatu yang lagi viral lalu seperti bersekutu dan beramai-ramai membahasnya disocial media, secara terbuka. labih sering diam jadinya.
BalasHapuswah bener ya :) bersosialisasi itu membuka jalan rejeki. Rejeki pertemanan dan selebihnya. Tp ya itu kudu pilih-pilih juga jaringan pertemanan yang sehat :)
BalasHapusDulu saya termasuk orang yang ngga suka bersosialisasi, lebih suka sendirian, tapi sekarang saya termasuk orang yang mudah bersosialisasi dan gampang bergaul dengan siapapun, dan ternyata memang betul banyak keuntungan dengan bersosialisasi hehehe.
BalasHapusYang susah itu buat nggak kepo. Saya suka ketemu orang yang di pertemuan pertama udah kepi hehe. Masa pandemi ini saya lebih banyak bersosialisasi sama tetangga, Teh :)
BalasHapus