poto/koleksi_pribadi |
Membaca buku terkesan membosankan bagi saya, harus monoton
menatap sederet huruf yang tidak ada gambarnya. Tapi itu dulu, lalu saat ini
menyadari bahwa pentingnya membaca sebagai sarana memperkaya kosa kata.
Kira-kira lima enam yang lalu, saya sempat meminjam buku
dari seorang teman. Pada waktu itu niatnya untuk dibaca. Tapi sampai sekarang,
malah jadi penghias lemari saja. Baru membuka halaman pertama, sudah jenuh
sekali rasanya.
Karena sekarang sedang semangat untuk membaca, saya teringat
dengan buku tersebut. Mengeluarkannya dari tempat persembunyian, walaupun
pernah dijadikan film. Tapi ada rasa penasaran, bagaimana cerita ini dalam
versi buku.
Sang tokoh utama yang sangat suka dengan perahu kertasnya,
kerumitan dalam kisah cinta. Perjalanan karir dan sebagainya. Saya mulai
berpikir tentang awal cerita tersebut, konflik dan cara penyelesaiannya,
kebahagian yang ada.
Masih dalam proses membacanya, saya belum tahu akhir dari
kisah tersebut. Sangat membuat penasaran, seperti apa nanti jadinya sang tokoh
utama tersebut. Inginnya bahagia dan hidup panjang umur, seperti dongeng pada
umunya.
Salah satu alasan saya tidak suka baca buku, karena jumlah
halaman yang banyak. Ceritanya tidak terlalu panjang, dan hanya beberapa lembar
saja, itu yang selalu diharapkan, juga ada banyak gambar pendukung.
Kerap kali saya mengkritik buku yang memiliki halaman tebal.
Tetapi bukan berarti ngejulid, “penasaran
sama ceritanya, tapi halamannya banyak kali”.
Perasaan itu langsung muncul dan membuat jadi malas membaca.
poto/pixabay |
Meningkatkan Rasa Penasaran
Karena minat membaca saya mulai tumbuh, saat ini sedang
mencari-cari buku. Khususnya, paling suka tentang cerita fiksi, rasanya seperti
ikut berimajinasi. Beberapa hari yang lalu, ada yang menjual buku bekas dengan
harga terjangkau.
Juga ada teman sekomunitas yang sedang merilis buku
terbarunya. Ia menjual dengan Pre-Order saat
ini, masih dengan tema fiksi, makanya saya sangat tertarik. Namun, untuk buku
bekas harus cermat dalam memilihnya. Terutama keasliannya, penerbit, dan tahun
perilisannya.
Teliti dan Berhati-hati
Untuk berbagai hal diperlukan untuk meninmbang-nimbang
terlebih dahulu, sebelum mengambil keputusan. Seperti membeli buku tadi, walapun
harganya sangat murah, akan tetapi tetap harus teliti sebelum membeli.
Tidak mudah tergiur, hingga akhirnya mengabaikan
keorisinilan dari sebuah karya. Salah satu cara menghormati seorang penulis
adalah dengan membeli yang original, bukan bajakan.
Dengan bersikap dan berpikir kritis, kita tidak akan mudah tergiur
dengan iming-iming harga murah, tampilan bagus, dan lain sebagainya. Jika langsung
percaya dengan bujuk rayu, maka bisa-bisa membeli yang hasil salinan, bukan
buatan asli dari sang penulis.
Alhamdulillah, baik buku dari meminjam teman, ataupun bekas.
Sudah terbukti keorisinilannya, Insya Allah akan nyaman membaca. Karena masih Pre-Order, saya harus bersabar menunggu
hingga selesai dicetak dan kirim.
Berhubung teman saya sudah pindah rumah, bukunya belum bisa
dikembalikan, maafkeun, mungkin nanti
kalo pandemi sudah berakhir, dan bisa bertemu. Untuk sekarang lebih seru menghabiskan waktu dengan segelas kopi atau
coklat panas, sambil membaca.
Teman-teman semuanya, boleh bantu rekomendasikan buku yang asyik, genrenya boleh apa saja, bebas. Dulu saya khilaf karena malas, sekarang harus memperbanyak bacaan untuk menambah wawasan dan kosa kata.
Ya ampun jadi inget, bulan kemarin dan september ini saya juga blm baca buku. Bacanya website2 aja sama dengerin podcast. Meski sama2 menjadi sumber pengetahuan, membaca buku itu memang memberikan insight dan perasaan yang berbeda yaa.
BalasHapusSaya pecinta buku dee juga mbak, tapi terakhir baca ya yg judulnya Bulan kalau nggak salah. Sya masih suka bingung sama alur cerita dan keterkaitan satu cerita dengan yang lainnya. Mungkin memang kudu dibaca berulang ulang ya
Semangat mba... bacanya pelan-pelan aja, sambil minum kopi.
HapusBiar alurnya lebih terasa..
Mbak sama nih aku hobi baca juga. Aku sama buku itu lekat banget. Jualan buku, suka baca buku, suka ngereview buku, punya komunitas buku.
BalasHapusKalo ngereview di IG boleh tag @bukuberjalan.id ya Mbak, itu komunitas buku yang kudirikan :)