poto/beritasidrap |
Menjadi babeh Sabeni dalam serial Si Doel Anak Sekolahan,
membuat nama Benyamin Sueb, semakin dikenang hingga kini. Beliau lahir pada 5 Maret 1939, dan
semasa hidupnya sudah menghasilkan banyak karya, diantaranya 75 album musik dan
53 judul fim.
22 September merupakan hari yang istimewa, bertepatan dengan
peresmian Taman Benyamin Sueb oleh Pemrov DKI Jakarta, semenjak 2 tahun yang
lalu. Jum’at pekan lalu, film Benyamin Biang Kerok 2 diputar pada platform digital Disney+ Hotstar.
Hal ini diapresiasikan oleh Google untuk menampilkan lukisan ilustrasi dari sosok Benyamin
Sueb. Ia juga dikenal sebagai seorang pelawak, penyanyi, aktor, dan sutradara.
Semua karya yang diciptakan tidak luput dari budaya betawi.
Memulai Karir Sebagai Seniman
Sejak kecil beliau sudah memiliki hobi menyanyi, saat usia 2
tahun ia sudah harus merasakan kehilangan seorang ayah. Untuk membantu
keluarga, Benyamin Sueb kerap berkeliling kampung sambil mengamen. Saat itu
yang menjadi lagu andalannya adalah Ujang-ujang Nur.
Bersama dengan kakak-kakaknya, bungsu dari 8 bersaudara ini
pernah membuat Orkes Kaleng. Alat musik rebab dibuat dari kotak obat, keroncong
terbuat dari kaleng biskuit, semuanya menggunakan barang-barang bekas.
Beliau mulai dikenal banyak orang, semenjak bergabung dengan
grup Naga Mustika. Tidak hanya bernyanyi secara solo, namun, Benyamin Sueb
dikala itu juga berduet dengan penyanyi wanita, Ida Royani.
Semua lagu yang mereka bawakan, sangat sukses dan laku
dipasaran. Tenar dikalangan masyarakat, menjadikan pasangan duet ini, paling populer
di zaman itu. Sampai-sampai penyanyi lain merasa sangat tersaingi.
Grup Naga Mustika terdiri dari unsur Gambang Kromong Modern.
Alat-alat musik yang digunakan berupa gitar listrik, bass, gendang, suling bambu. Berkesan sangat unik ketika
mendengarkannya, hal ini yang menjadi daya tarik minat masyarakat.
Kompor Mleduk, Tukang Garem, Nyai Dasimah, adalah beberapa
lagu yang laris di pasaran. Bukan hanya masyarakat betawai, tapi seluruh warga
Indonesia juga sangat menyukai. Pada tahun 1971 sangat booming lagu Ondel-ondel.
Selain sukses di dunia tarik suara, Bang Ben sapaan untuk
beliau, juga memainkan beberapa film. Diantaranya Biang Kerok, Si Doel Anak
Betawi, Banteng Betawi. Bahkan ia berhasil meraih penghargaan bergengsi Piala
Citra dalam film Intan Berduri, sebagai pemeran utama terbaik.
Beberapa Prestasi Lainnya
Beliau juga pernah berkarir di luar bidang seni. Dikutip
dari TribunNews, Benyamin Sueb pernah bekerja sebagai kondektur di perusahaan
bis PPD. Pernah juga mendaftar sebagai pilot, namun hal itu tidak disetujui
oleh ibundanya. Alhasil, tidak melanjutkan jenjang karir tersebut.
Selain itu, beliau bergabung dibeberapa instansi dan
menjabat suatu posisi. Yaitu bekerja di bagian amunisi peralatan Angkatan Darat
1959-1960, latihan dasar kemiliteran Kodam V Jaya 1960, kursus Administrasi
Negara 1964, dan lain-lain.
Tutup Usia
Perjalanan karir yang sangat panjang, menorehkan banyak
prestasi yang gemilang. Namun, segala sesuatu yang ada di dunia tidak ada yang
abadi. Termasuk umur seseorang, cepat atau lambat akan menghadap kepada Sang
Ilahi.
Benyamin Sueb meninggal pada 5 September 1995, tepat diusia
56 tahun. Sudah lebih dari 2 dekade beliau meninggalkan kita semua. Adanya ilustrasi
buatan Isa Indra Permana, yang ditampilkan pada hari ini di doodle Google menjadi pengingat bagi
kita semua.
Bahwa Indonesia, memiliki banyak warisan budaya. Dan seniman-seniman
yang berjuang untuk mempertahankannya. Termasuk Benyamin Sueb, sangat berciri
khas betawi. Karya-karya yang ia ciptakan akan selalu dikenang.
Komplit deh...
BalasHapusterimakasih suda berkunjung
HapusHalo Mbak Lusi, saya salah satu yang suka tokoh benyamin nih. Ibu saya bahkan ngefans saya Ida Royani.
BalasHapusKarya-karya beliau mampu membawa budaya betawi menggema ya. Semoga meski beliau telah wafat, tetap ada yang melestarikan kesenian daerah masing-masing ya.
hai mba... wah bener ni semoga warisan budaya bisa terus dilestarikan jgn sampe menghilang
Hapus