Seniman Benyamin Sueb di Doodle Google

4 komentar

poto/beritasidrap
Ada yang mengejutkan dari tampilan doodle Google hari ini. Iya, ada ilustrasi dari seniman ternama Indonesia. Sang pejuang budaya betawi, pasti para pembaca sudah banyak yang mengenalnya. Ia pernah memerankan sebuah sinetron dengan sangat ikonik.

Menjadi babeh Sabeni dalam serial Si Doel Anak Sekolahan, membuat nama Benyamin Sueb, semakin dikenang hingga  kini. Beliau lahir pada 5 Maret 1939, dan semasa hidupnya sudah menghasilkan banyak karya, diantaranya 75 album musik dan 53 judul fim.

22 September merupakan hari yang istimewa, bertepatan dengan peresmian Taman Benyamin Sueb oleh Pemrov DKI Jakarta, semenjak 2 tahun yang lalu. Jum’at pekan lalu, film Benyamin Biang Kerok 2 diputar pada platform digital Disney+ Hotstar.

Hal ini diapresiasikan oleh Google untuk menampilkan lukisan ilustrasi dari sosok Benyamin Sueb. Ia juga dikenal sebagai seorang pelawak, penyanyi, aktor, dan sutradara. Semua karya yang diciptakan tidak luput dari budaya betawi.

Memulai Karir Sebagai Seniman

Sejak kecil beliau sudah memiliki hobi menyanyi, saat usia 2 tahun ia sudah harus merasakan kehilangan seorang ayah. Untuk membantu keluarga, Benyamin Sueb kerap berkeliling kampung sambil mengamen. Saat itu yang menjadi lagu andalannya adalah Ujang-ujang Nur.

Bersama dengan kakak-kakaknya, bungsu dari 8 bersaudara ini pernah membuat Orkes Kaleng. Alat musik rebab dibuat dari kotak obat, keroncong terbuat dari kaleng biskuit, semuanya menggunakan barang-barang bekas.

Beliau mulai dikenal banyak orang, semenjak bergabung dengan grup Naga Mustika. Tidak hanya bernyanyi secara solo, namun, Benyamin Sueb dikala itu juga berduet dengan penyanyi wanita, Ida Royani.

Semua lagu yang mereka bawakan, sangat sukses dan laku dipasaran. Tenar dikalangan masyarakat, menjadikan pasangan duet ini, paling populer di zaman itu. Sampai-sampai penyanyi lain merasa sangat tersaingi.

Grup Naga Mustika terdiri dari unsur Gambang Kromong Modern. Alat-alat musik yang digunakan berupa gitar listrik, bass, gendang, suling bambu. Berkesan sangat unik ketika mendengarkannya, hal ini yang menjadi daya tarik minat masyarakat.

Kompor Mleduk, Tukang Garem, Nyai Dasimah, adalah beberapa lagu yang laris di pasaran. Bukan hanya masyarakat betawai, tapi seluruh warga Indonesia juga sangat menyukai. Pada tahun 1971 sangat booming lagu Ondel-ondel.

Selain sukses di dunia tarik suara, Bang Ben sapaan untuk beliau, juga memainkan beberapa film. Diantaranya Biang Kerok, Si Doel Anak Betawi, Banteng Betawi. Bahkan ia berhasil meraih penghargaan bergengsi Piala Citra dalam film Intan Berduri, sebagai pemeran utama terbaik.

Beberapa Prestasi Lainnya

Beliau juga pernah berkarir di luar bidang seni. Dikutip dari TribunNews, Benyamin Sueb pernah bekerja sebagai kondektur di perusahaan bis PPD. Pernah juga mendaftar sebagai pilot, namun hal itu tidak disetujui oleh ibundanya. Alhasil, tidak melanjutkan jenjang karir tersebut.

Selain itu, beliau bergabung dibeberapa instansi dan menjabat suatu posisi. Yaitu bekerja di bagian amunisi peralatan Angkatan Darat 1959-1960, latihan dasar kemiliteran Kodam V Jaya 1960, kursus Administrasi Negara 1964, dan lain-lain.

Tutup Usia

Perjalanan karir yang sangat panjang, menorehkan banyak prestasi yang gemilang. Namun, segala sesuatu yang ada di dunia tidak ada yang abadi. Termasuk umur seseorang, cepat atau lambat akan menghadap kepada Sang Ilahi.

Benyamin Sueb meninggal pada 5 September 1995, tepat diusia 56 tahun. Sudah lebih dari 2 dekade beliau meninggalkan kita semua. Adanya ilustrasi buatan Isa Indra Permana, yang ditampilkan pada hari ini di doodle Google menjadi pengingat bagi kita semua.

Bahwa Indonesia, memiliki banyak warisan budaya. Dan seniman-seniman yang berjuang untuk mempertahankannya. Termasuk Benyamin Sueb, sangat berciri khas betawi. Karya-karya yang ia ciptakan akan selalu dikenang.

Related Posts

4 komentar

  1. Halo Mbak Lusi, saya salah satu yang suka tokoh benyamin nih. Ibu saya bahkan ngefans saya Ida Royani.

    Karya-karya beliau mampu membawa budaya betawi menggema ya. Semoga meski beliau telah wafat, tetap ada yang melestarikan kesenian daerah masing-masing ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba... wah bener ni semoga warisan budaya bisa terus dilestarikan jgn sampe menghilang

      Hapus

Posting Komentar