Berwisata Itu Asyik - Lusi Dan

poto/pribadi

Beberapa hari yang lalu saya beserta keluarga pergi ke kota Kuala Tanjung. Dengan menaiki sepeda motor, menempuh perjalanan hingga kurang lebih dua jam lamanya, dari tempat asal yaitu Kota Kisaran. Ini untuk kali kedua kami pergi mengunjungi rumah saudara yang ada di sana.

Melewati beberapa kota lainnya. Saat berangkat cuaca cukup bersahabat, tidak terlalu panas. Sedikit gerimis, tapi untungnya tidak sampai hujan deras. Karena menggunakan sepeda motor, kami merasa cukup nyaman dengan kondisi seperti itu.

Untuk menuju ke tempat tersebut, kami mengambil jalur dari Kota Batu Bara. Berbeda dengan tempat kami tinggal, di sini banyak pantai-pantai yang bisa dikunjungi. Karena memang berada di daerah pesisir.

Lain kali mungkin akan singgah kembali untuk piknik bersama keluarga. Menyantap makanan yang telah dimasak dari rumah, duduk di tepian pantainya. Angin sepoi-sepoi siap menyambut, dan menyegarkan kulit.

Karena masih ada wabah virus Corona, saat ini belum bisa untuk melakukan hal tersebut. Kita harus menghindari tempat-tempat keramaian. Apalagi para pengunjung yang berasal dari banyak kota, dikhawatirkan dapat menularkan.

Untuk para pembaca sekalian, jika keadaan sudah aman dan stabil bisa mengunjunginya. Ada Pantai Datuk, Pantai Sejarah, dan lain-lain. Tiket masuk sangat murah, mulai dari Rp 10.000. Dari Kota Medan, sekitar tiga jam perjalanan jika menggunakan mobil.

poto/pribadi

Persiapan Ketika Bepergian

Dengan jarak yang jauh ataupun dekat. Ada beberapa perlengkapan yang wajib saya  bawa, apalagi jika seharian berada di luar ruangan. Karena kulit saya cenderung gelap, dan sensitif, lotion harus ada di dalam tas.

Manfaatnya juga untuk menjaga kelembapan dan tidak kusam. Selain itu sabun pencuci muka, wajah saya sangat berminyak. Ini sangat penting untuk membersihkan noda-noda, biasanya dipakai saat bersiap-siap untuk sholat. Agar lebih cerah dan bersih.

Dan yang pasti, perlengkapan beribadah. Sajadah berukuran kecil, kaos kaki khusus. Karena saya sudah mengenakan pakaian gamis, kerudung yang menutupi bagian dada, maka agar lebih mudah tidak menggunakan mukenah lagi.

Terakhir ialah buku bacaan. Mengisi waktu luang ketika dalam perjalanan atau sedang menunggu kesibukan yang lain, membaca ampuh untuk mengusir kejenuhan. Tapi ketika menggunakan sepeda motor, lebih baik tidak dilakukan, berbahaya.

Kota Impian

Dari dulu saya suka jalan-jalan. Mungkin karena Ibu (ummii), sering mengajak ke tempat-tempat wisata. Masing ingat, dulu sering ke Danau Toba beserta rombongan pengajian komplek rumah. Berangkat selesai subuh, saat mendekati zuhur sudah tiba. Menaiki bus, berisikan tiga sampai empat puluh orang.

Sejauh ini tempat yang saya kunjungi masih berada di provinsi Sumatera Utara. Itupun belum semuanya. Ingin sekali, pergi berwisata kembali. Tapi belum ada kesempatan, dan  kondisi juga belum aman. Mengunjungi pantai ataupun gunung-gunung.

Sewatu saya masih duduk di bangku sekolah dasar, ayah saya pernah bercerita tentang Kota Bandung. Ia pernah berkunjung ke sana dan menetap selama tiga bulan, saat melakukan pendidikan kilat (diklat), dari tempatnya bekerja.

Semenjak itu, bercita-cita juga ingin pergi ke sana. Apalagi kalau habis menonton film, atau variety show, yang berlatar belakang kota tersebut. Rasanya mata langsung berbinar-binar, dan dalam hati langsung tidak sabaran.

Naik pesawat lalu mendarat di Kota Impian. Setelah itu keliling-keliling naik kendaraan umum, mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di sana. Apalagi banyak yang bilang, cuacanya sejuk, bikin adem.

Saya paling suka udara yang dingin. Rasanya nyaman, tidak kepanasan dan terasa lebih tenang. Walaupun pantai juga  tempat favorit. Tapi kalau cuaca sejuk lebih membuat rileks. Semoga saja segera tercapai, bisa mengunjungi Kota Bandung, Aamiin.