Antisipasi Dalam Segala Kondisi

2 komentar

poto/pixabay
Menabung. Hal ini lumrah dilakukan. Iya, besar atau kecil jumlahnya mudah untuk menyisihkan uang yang dimiliki. Dulu waktu kecil saya sering menyimpan sebagian uang jajan ke dalam celengan. Aneka macam bentuk yang lucu-lucu.

Tapi sekarang akan lebih aman jika menabung di bank. Banyak transaksi juga yang kini, sangat memudahkan para nasabah. Mulai dari transfer, pengisian pulsa, dan lain-lain. Semua dapat dilakukan hanya dalam genggaman.

Nah, saat ini pandemi yang masih mewabah membuat kita harus serba waspada. Mengatut keuangan sangat perlu dilakukan. Kita tidak tahu sampai kapan kondisi yang terjadi, akan berakhir. Naik dan turunnya penghasilan begitu mengkhawatirkan.

Sebelum adanya virus Corona, bagi sebagian orang pemasukan juga tidak stabil. Terutama para pedagang seperti saya. Hari ini bisa laris terjual, besok, minggu depan, atau bulan depan belum tentu hasilnya akan sama.

Apalagi sejak ada wabah ini, harus ekstra hati-hati dalam melakukan menggunakan uang. Untuk mengantisipasi jika ada keadaan darurat yang dapat terjadi mendadak. Biaya untuk menanganinya harus siap sedia.

Membagi Keuangan

Untuk saat ini langkah yang biasa saya lakukan adalah, membagi rekening yang dimiliki. Hal ini untuk mencegah adanya pemborosan. Dan keuangan yang bercampur. Maksudnya ialah, keuangan dipisahkan sesuai kebutuhan.

Rekening pertama saya gunakan untuk modal usaha. Saat ini baru merintis berjualan secara online, yaitu menjual berbagai kebutuhan para muslimah, mulai dari pakaian gamis, kerudung, saldo pulsa, dan lain-lain.

Agar tidak tercampur dengan yang lain, maka uang di dalam rekening ini hanya digunakan khusus untuk membeli stok barang-barang, dan saldo pulsa saja.

Nah, keuntungan dari hasil dagangan akan saya kumpulkan dan dimasukkan ke dalam rekening ke dua. Untuk membeli kebutuhan sehari-hari seperti kuota internet, makanan, pembayaran listrik, air, buku, dan lain-lain. Itupun hanya sebagian yang saya masukkan rekening ini.

Rekening ketiga. Ini sebagai dana darurat. Saat masih kerja sebagai Staff-Adminisrasi, saya selalu menyisihkan dari gaji. Ketika resign, dan tiba-tiba orang tua saya sakit. Ada dana yang siap siaga untuk menanganinya.

Itulah kegunaan dana darurat. Bisa digunakan kapan saja, ketika mendadak dibutuhkan. Usahakan untuk tidak memakainya, jika memang tidak dalam kondisi yang mendesak. Ini sangat perlu persiapkan, karena kita tidak bisa memprediksi masa depan.

Mencatat Pengeluaran dan Pemasukan

Cara ini masih sangat ampuh bagi saya. Misalnya dari rekening ke dua tadi. Terutama bukan kebutuhan pokok, seperti membeli buku dan jajan cemilan. Ini berguna untuk mengetahui sudah berapa, dan untuk apa saja.

Hal ini juga menghindari dari pemborosan. Untuk lebih memilih mana yang benar-benar kebutuhan, atau hanya sekedar keinginan.

Dengan menggunakan cara-cara di atas, untuk memenuhi keperluan sehari-hari dapat tertutupi. Tidak perlu mewah, dan apalagi serba mahal, yang terpenting ialah cukup. Membiasakan hidup dalam berhemat sangat bermanfaat.

Saya sedang hobi dalam membaca. Buku yang saat ini saya beli kebanyakan dari hasil diskon besar-besaran dari beberapa toko, mereka menjual dalam kondisi masih baru dan tentunya original.

Benar-benar membantu keuangan, bisa membeli dengan harga yang sangat terjangkau. Cukup untuk menyalurkan kegemaran, juga tidak membuat kantong menipis.

Menghemat itu perlu, wabah ini tidak akan tahu sampai kapan akan berakhir, jika sudah dalam keadaan aman sekalipun, tetap harus cermat dalam pengeluaran, untuk nantinya kembali waspada dan siap siaga tentang apa yang akan terjadi di masa depan.

Related Posts

2 komentar

  1. aku pakai cara pertama dan ketiga, cukup membantu kemana arah uang pergi.
    jadi pas akhir bulan tidak kelabakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups, harus bijak dalam pengeluaran... Apalagi masih di tengah pandemi kayak gni...
      Pendapatan suka nggak menentu mba

      Hapus

Posting Komentar