poto/lpkn |
Selama tiga jam penuh, membahas tentang kebiasaan-kebiasaan
yang sering dilakukan. Pesertanya cukup banyak, lebih dari seratus orang yang
hadir. Terkait pandemi, maka seminar dilakukan secara online, dengan memanfaatkan aplikasi Zoom.
Suatu keuntungan juga bagi saya, karena letak tempat tinggal
berada di luar pulau Jawa, maka tidak memungkinkan untuk mengikuti seminar
tersebut. Apabila diadakan secara langsung tatap muka (offline).
Sesi pertama, para peserta dapat berbincang-bincang dengan
Andi Arsyl Rahman, yang merupakan seorang public figure. Tampil di layar kaca
sebagai pemain film dan sinetron, namun, bukan hanya itu, ia juga seorang motivator
dan juga penulis buku.
Dengan pengalaman yang banyak, beliau membagikan ceritanya
kepada kami para peserta seminar Change Your Habits Change Your Life. Untuk sesi
pertama ini berlangsung selama satu jam, karena ada kesibukan lainnya, tidak
bisa diperpanjang. Namun, cukup puas karena juga ada sesi tanya-jawab.
Penyampaian yang santai, membuat para peserta tidak merasa
bosan sama sekali. Gaya bicara yang tidak monoton, diselingi dengan sedikit
bercanda ketika berdiskusi, seluruh peserta termasuk saya, menjai antusias
mendengarkan beliau.
Lalu, tahap kedua disampaikan oleh Bapak Yodhia Antariksa.
Menurutnya kebiasaan itu, sangat penting untuk diubah menjadi baik dan
bermanfaat. Karena dilakukan secara berulang, setiap hari dan akan menjadi inti
dari perilaku.
Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika kita melakukan
kebiasaan-kebiasaan yang positif. Mungkin sekarang belum terlalu berdampak,
namun, cepat atau lambat apa yang kita lakukan sekarang, akan membentuk pola
tindakan, dan masa depan nantinya.
Faktor-faktor Pembentuk Kebiasaan
Ada beberapa pola yang dapat menjadi kebiasaan, jika
dilakukan secara terus-menerus. Baik itu berasal dari dalam diri, ataupun lingkungan
dan orang-orang sekitar.
1. Waktu
Saat senggang biasanya diisi dengan mengerjakan hal yang
digemari. Bermain game, mengobrol
dengan teman, menggambar, dan lain sebagainya. Waktu merupakan faftor penting
dalam beraktifitas, mengisinya dengan kegiatan yang bermanfaat akan lebih baik
untuk membentuk kebiasaan positif.
2. Peristiwa Masa Lalu
Kejadian-kejadian yang dimasa lampau, tanpa disadari dapat
membentuk perilaku kita di masa kini. Misalnya saja, sejak dulu sering
terlambat bangun pagi untuk ke sekolah. Setelah dilakukan secara terus-menerus,
akan berdampak sampai saat ini.
Kebiasaan tersebut dilakukan berulang-ulang, setiap hari,
alhasil dimasa kini akan sulit untuk bangun pagi. Walaupun uusi sudah dewasa,
dan beban tanggung jawab semakin bertambah. Harus berangkat kerja diawal pagi.
3. Tempat Tinggal
Salah satu manfaat tinggal di kota besar adalah, mudahnya
akses ke segala pelayanan publik. Kendaraan umum, pusat kesehatan, tempat
perbelanjaan. Penduduknya tidak merasa kesulitan jika ingin pergi ke manapun.
Namun, ketika tinggal di pedasaan, di mana kendaraan umum
sulit untuk didapati. Ingin pergi ke tempat perbelanjaan harus menempuh
berkilo-kilo meter, dengan kondisi jalan yang juga tidak mudah untuk dilalui.
Cepat atau lambat, harus segera beradaptasi. Dan membentuk
kebiasaan-kebiasaan yang baru. Kalau biasanya kapan saja bisa membeli kebutuhan
yang diinginkan, karena mudahnya akses ke toko swalayan.
Ketika tinggal di pedesaan, mulai bisa untuk menghemat waktu
dan perjalanan, dengan berbelanja seminggu sekali. Dan menyediakan stok
kebutuhan sehari-hari di rumah, seperti bahan masakan, obat-obatan, dan
lain-lain.
4. Lingkungan Pergaulan
Pandai-pandailah
memilih teman. Ungkapan ini memang benar, pertemanan akan membentuk sikap
dan sifat kita.
Jika sering menghabisakan waktu dengan teman yang rajin
beribadah, cepat atau lambat maka akan mengikuti kebiasaan tersebut. Hampir
setiap hari bertemu dan bermain bersama-sama, dengan waktu yang lama atau hanya
sebentar. Bisa menimbulkan kenginan untuk ikut beribadah juga.
Harus hati-hati dalam berteman, pertemanan yang sehat akan
membawa efek yang baik pula. Selalu berkata sopan, saling menghargai,
mengingatkan dalam ketakwaan, menghindari kegiatan yang merugikan.
poto/pribadi |
Memiliki Kebiasaan Yang Baik dan Bermanfaat
Banyak cara untuk dilakukan agar kehidupan menjadi
menyenangkan. Lakukan dari hal yang sederhana dan mudah dikerjakan. Apabila
berubah secara drastis tidak baik pula, bisa-bisa justrus stres yang
menghampiri.
1. Mulai Dari Diri Sendiri
Apalah artinya jika menonton video motivator terkenal,
tutorial-tutorial super keren, akan tetapi tidak ada kesadaran untuk melakukan
itu semua. Mulai dari niat dalam hati ingin berubah menjadi lebih baik,
yakinkan agar tidak mudah goyah.
2. Hal Kecil Namun Berdampak
Misanya sulit untuk bangun pagi. Mulailah buat rencana agar
tidak terlambat lagi. Tidur di awal dan jangan begadang. Hindari menonton tv
hingga larut malam. Atur alarm tiga
puluh menit sebelum beraktifitas. Atau bisa meminta teman membangunkan (jika
masih kost).
Kalau memang sudah terbiasa bangun pagi. Bisa ditambah lagi
kegiatannya, dengan mengaji dan berzikir setelah mengerjakan sholat subuh. Selain menghilangkan
kantuk dapat menambah pahala juga. Bagi non-muslim bisa berolah raga, tubuh menjadi
semakin sehat.
3. Memanfaatkan Waktu Luang
Pandemi yang terjadi saat ini membuat banyak kegiatan
dikerjakan dari rumah. Seperti penjelasan sebelumnya, bahwa waktu juga
merupakan faktor dalam pembentukan kebiasaan.
Saat senggang dapat dimanfaatkan dengan membaca buku. Tidak
perlu sampai harus langsung menamatkannya, lakukan perlahan. Sepuluh menit
dengan lima atau tujuh halaman. Mulai dengan tema yang ringan.
Mencoba resep terbaru. Dengan tampilan unik dan rasa yang
enak, membuat penikmatnya menjadi “Iron Man”. Lama kelamaan bisa jadi bisnis
kuliner yang meraup keuntungan, apalagi saat pandemi seperti ini, segala
peluang harus serba dimanfaatkan, salah satunya adalah waktu.
4. Tujuan
Buat target yang ingin dicapai. Hidup harus memiliki tujuan,
menjadi influencer, atau bekerja di
perusahaan ternama, masuk surga. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu
kebiasaan-kebiasaan yang mendukung.
Dengan memiliki tujuan, kita akan tetap berada pada jalur
yang ingin dilalui. Juga mengingatkan agar tidak melakukan hal-hal yang tidak
ada kaitanya dengan target tersebut. Ada aturan-aturan tersendiri dan tidak
boleh melanggarnya.
Ketika bercita-cita menjadi blogger, harus rajin menulis. Belajar mengenai blogging, dan apa saja yang dibutuhkan dalam bidang tersebut. Bukan
hanya sekedar menulis, namun, juga ada kaidah-kaidah harus dipatuhi.
Setelah menentukan niche,
tema yang dikerjakan sesuai dengan konsep tersebut. Mengikuti komunitas
literasi, seminar-seminar kepenulisan, dan lain-lain. Dengan adanya tujuan,
bisa mengarahkan kepada kebiasaan-kebiasaan positif yang harus dilakukan.
Untuk sukses perlu banyak pengorbanan, dan tidak ada jalan
yang instan. Semuanya ada proses yang harus dijalani. Mudah atau sulit
tergantung dari sudut pandang masing-masing. Tapi yang pasti, kebiasaan yang
kita lakukan saat ini akan berdampak pada kehidupan di masa mendatang.
Maka mulailah meyakinkan diri sendiri untuk menjadi lebih
baik, membagi sinergi positif kepada orang sekitar. Mempelajari hal-hal baru
yang bisa mengembangkan bakat dan kemampuan. Hasil akhir yang didapat akan
sesuai dengan yang diperjuangkan. Tetap semangat dan jaga kesehatan.
Posting Komentar
Posting Komentar