poto/pribadi |
Samar-samar warnanya
Sudah pudar, namun berpendar
DI ujung sana, jala masih saja bertebar
Mengisi sejengkal harap, ditimbun saat pagi buta
Mungkin sebentar lagi
Semoga segera kembali, anak istri sudah menanti
Untuk pertama kalinya ke pantai, pengalaman yang paling
menyenangkan. Nekat campur penasaran tentunya. Karena pergi bersama rombongan
yang tidak dikenal sama sekali. Tapi justru sepulang dari wisata itu, bisa menambah
teman.
Kira-kira setahun yang lalu. Rasanya sudah lama tidak
jalan-jalan, jenuh rasanya dengan aktifitas yang biasa dilakukan. Pergi
bekerja, pulang sore hari, jalanan yang dilewati juga selalu sama. Akhirnya
saya waktu itu, memutuskan untuk berwisata.
Sempat ragu-ragu, karena akan pergi dengan rombongan yang
tidak dikenali. Sebelumnya sudah mengajak teman-teman, tapi sebagian ada yang
masih harus bekerja walaupun di hari libur, juga kesibukan lainnya.
Lalu, secara tidak sengaja melihat postingan di beranda
Facebook. Bahwa akan ada jadwal ke berangkatan ke Pulau Pandang, Kabupaten Batu
Bara, Sumatera Utara. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau.
Setelah banyak pertimbangan, akhirnya saya memutuskan untuk ikut
pergi berlibur. Berangkat dari rumah pukul tujuh pagi. Dengan mengendarai
sepeda motor untuk menuju pelabuhan. Kami berjalan beriringan dari titik kumpul
yang telah disepakati.
Tepat pukul delapan, kapal mulai bergerak perlahan menuju Pulau Pandang. Cuaca sangat mendukung ketika kami berangkat. Tidak hujan ataupun mendung, sungguh segar rasanya. Angin laut, suara ombak, suara mesin perahu.
Menulis Kembali
Sejak kecil saya sudah suka menulis. Puisi, lebih tepatnya.
Walau hanya sebatas di buku catatan pribadi. Berawal dari mendengarkan music,
dulu ada band-band favorit, yang
lirik lagunya sangat puitis. Sepenggal bait, namun menggambarkan banyak makna.
Sejak itu mulai mencoba untuk menulis puisi. Kalimat seadaanya, tanpa majas, atau yang lain. Tapi senang, bisa mencurahkan isi hati. Tapi, tidak bertahan lama, hanya sampai saya jenjang sekolah menengah kejuruan.
Saat memasuki bangku perkuliahan, benar-benar tidak pernah
lagi menulis puisi. Kesibukan tugas-tugas benar-benar mengalihkan perhatian.
Hingga luluspun, fokus untuk mencari pekerjaan. Setelahnya? Tentu saja,
pekerjaan menjadi prioritas.
Tepatnya tahun lalu, saat tidak sengaja menulis artikel
mengenai dakwah. Rasa rindu untuk
menulis kembalipun hadir dan mulai mengusik. Setelah kepulangan dari berwisata
ke Pulau Pandang, saya teringat, menyelesaikan tugas kuliah dengan membuat blog.
Saya mencoba untuk login,
dan merapikannya kembali, juga menulis puisi kembali. Foto-foto saat
berwisata ke Pulau Pandang, saya lihat kembali dan mulai terinspirasi. Para
nelayan yang masih sibuk bekerja, padahal sudah sore bahkan menjelang malam.
Pantai yang indah, teman-teman baru yang saya temui. Mereka
semua baik hati, padahal baru berkenalan. Keberuntungan bagi saya, bertemu
dengan orang-orang dengan rasa peduli. Berbagi makanan, saling membantu untuk
mengabadikan foto.
Pantai adalah salah satu tempat untuk menemukan inspirasi.
Laut dan awan biru, kehidupan para penduduk, tempat-temapat baru yang
dikunjungi. Berbagai spot-spot menarik
dan cantik. Ingin rasanya berkunjung kembali.
Bosan? Tentu tidak. Apalagi tempat-tempat wisata di sekita
saya tinggal, Sumatera Utara, saat ini banyak mengalami kemajuan. Pemerintah
dan warga setempat saling bekerja sama untuk mengembangkan destinasi wisata.
Selalu berharap agar wabah pandemi virus Covid-19 ini segera
berakhir. Ingin rasanya segera berkeliling ke tempat-tempat yang menarik lagi.
Untuk saat ini, lebih baik tidak bepergian dulu, lebih baik tetap di rumah
bersama keluarga.
Jika bosan, bisa memanfaatkan waktu untuk membaca buku. Atau
mengikuti beberapa seminar online,
yang kini banyak diadakan. Selain menghilangkan kejenuhan, sudah pasti ada ilmu
dan wawasan yang didapat. Tetap jaga jarak dan kesehatan.
Posting Komentar
Posting Komentar