poto/pixabay |
Perasaan marah, kesal, bisa datang kapan saja dan di
manapun. Mulai berangkat ke tempat kerja atau sekolah. Saat di angkutan umum,
saling berdesekan, atau tidak tertibnya sesama penumpang. Kemacetan lalu
lintas.
Sesampainya di tempat tujuan, tumpukan berkas-berkas yang
harus segera diselesaikan, sudah menanti. Belum lagi para atasan yang selalu
memberikan tenggat waktu pekerjaan secara singkat. Teman-teman kantor terkadang
suka usil, dan lain-lain.
Membuka mata dan menjalankan aktfitias dengan terpaksa.
Tanpa ada senyuman, perasaan lelah bahkan sudah menghampiri sejak pagi hari.
Menyebalkan memang, juga rutinitas yang tidak berubah, membuat semakin jenuh.
Kerumitan Dalam Keseharian
Berbagai macam masalah memang akan selalu ada. Mulai dari
terkecil, cukup besar,hingga sangat rumit. Namun, itu semua datang dari dalam
diri kita sendiri. Pikiran jahat yang siap datang dan mengacak-acak kehidupan.
Merusak suasana hati. Hujan yang datang tiba-tiba, bisa
menjadi musuh penuh dendam. Aktifitas akan terhalang, sulit untuk bepergian.
Membuat rasa kantuk, rasanya justru ingin rebahan,
pekerjaan jadi tertunda.
Padahal hujan itu sebuah berkah. Dan salah satu momen do’a dapat
terkabul disaat-saat seperti itu. Akan tetapi, balik lagi ke pikiran jahat. Karena
sudah terlanjur menghampiri, akan terus-terusan mengganggu, dan mengeluh.
Mulai Menghapus Pikiran Jahat
Jika sering dan bahkan selalu menggerutu, justru yang akan
merugi ialah diri sendiri. Menghabisakan tenaga, juga waktu akan terbuang
sia-sia. Lalu, bagaimana menghilangkan hal-hal negatif tersebut?
1. Tarik Nafas
Saat pikiran-pikiran jahat itu muncul, segera menarik nafas,
tahan hingga tiga detik. Jangan terlalu lama, nanti berbahaya. Sambil melakukan
itu, coba untuk menghilangkan segala kerumitan yang sedang dihadapi.
Lalu hembuskan nafas dengan secara perlahan. Lakukan hingga
tiga kali, jika sudah muncul perasaan tenang di dalam hati dan pikiran, segera
lanjutkan aktifitas. Kerjakan satu persatu, tidak perlu terburu-buru.
2. Makan dan Minum
Ini cara paling favorit saya. Memakan makanan pedas dan
berkuah, dan selagi hangat. Bakso, mi rebus, dan lain-lain. Atau secangkir es teh
lemon, benar-benar memberikan efek yang segar. Saat melakukan itu, pikiran jadi
teralihkan dan ketika sudah selesai, dapat kembali bersemangat.
3. Berpindah Tempat
Menahan marah itu
berat, butuh mental yang kuat. Sepertinya benar perkataan tersebut, bagi
sebagian orang mungkin bisa bertahan, namun yang lain? Mengamuk, teriak-teriak,
atau bahkan menghancurkan barang, jika sudah melakukannya mungkin baru merasakan
lega.
Marah itu perlu, sebagai bentuk bersikap dan berpikir
kritis. Akan tetapi, jika sampai tidak terkendali, itu yang tidak baik. Maka
perlu cara untuk mengatasinya. Dan yang pasti, harus dimulai dari diri sendiri.
“Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka
duduklah. Jika marahnya sudah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak
lenyap pula maka berbaringlah”, HR. Abu Daud.
Ketika berada di tempat umum, tidak memungkinkan untuk
berbaring. Jadi sebaiknya, segera cari tempat yang nyaman, untuk sekedar
menghirup udara segar.
4. Berwudhu
Bagi umat muslim, ketika marah, atau pikiran sedang kacau. Berwudhu
merupakan cara yang bisa dilakukan. Membaca niat, membasuh tangan, wajah,
secara berurutan sesuai rukunnya. Mudah-mudahan bisa menenangkan pikiran.
Segarnya air yang mengenai kulit, memberikan efek yang
menentramkan hati. Serumit apapun masalah dan hari yang dihadapi, akan ada
solusi. Jangan biarkan pikiran jahat dan negatif terus-terusan menggangu. Tetap
tersenyum, dan selalu bersyukur atas segala yang dimiliki.
Posting Komentar
Posting Komentar